Desa
Paseh
telah
ada
seiring
dengan
hari
jadinya
Kabupaten
Banjarnegara
sekitar
182 tahun
lalu,
Desa
Paseh
terletak
di 5 km kota
Kecamatan,
12 km barat
daya
Ibukota
Kabupaten
Banjarnegara
dg luas
wilayah
314 Hektar.
Desa
Paseh
berasal
dari
penyingkatan
bahasa
jawa
yaitu
Patilasaan
Syeh
(Tanda
/rute
perjalanan
syeh)
yang
kemudian
di singkat
menjadi
PASEH. Dahulu
Desa
Paseh
adalah
gabungan
dari
2 desa
yaitu
Desa
Paseh
dan
Desa
Karangasem
yang kemudian
menyatu
menjadi
PASEH.
Desa Paseh memiliki wilayah di bagian timur dan utara jalan desa yang saat ini menjadi jalur utama desa dan berbatasan langsung dengan Desa Sigeblog dan Sipedang. Sebaliknya Desa Karangasem memiliki wilayah kekuasaan di sebelah barat dan selatan Desa Paseh atau berbatasn langsung dengan Desa Medayu dan Lemahjaya.
Adapun
sejarah
terbentuknya
nama
tersebut
bermula
dari
kedatangan
Serombongan
wali
/ Sunan
atau
warga
menyebut
mereka
sebagai
Syeh
yang
dipimpin
oleh
Sunan
Giripit
dan
Giri
Wasiat
yang melakukan
perjalanan
untuk
mensurvei
lokasi
yang akan
dibuat
sebuah
pusat
studi
Islam atau
pesantren
dalam
rangka
syi’ar
agama islam
di tanah
jawa.
Sebagai
tanda
bahwa
mereka
telah
melakukan
survei
tempat
tersebut,
mereka
membuat
sebuah
tanda
(Patilasan)
berupa
batu
yang di tumpuk
menyerupai
punden.
Adapun Nama Kepala Desa Sebelum bergabungnya Desa Karangasem dan Desa Paseh pada tahun 1831 adalah sebagai berikut :
A. Desa Karangasem:
1. Eyang Limun
B. Desa Paseh :
1. Rinten
2. Sahid Sopardji
Kemudian oleh bupati Banjarnegara kedua desa di gabung menjadi satu desa dan mengambil nama dari salah satu desa dan sepakat memberi nama PASEH yang dinilai memiliki nilai historis tinggi,
Setelah tergabung menjadi satu, desa yang baru lahir itu dipimpin oleh Kepala Desa pertama yaitu :
1. Sardan Setradiwirja : 1923 dilanjutkan oleh,
2. Suhadi Hadi Suwirja : 1937,
3. Sarida Wirjo Sumarno : 1975,
4. Gatot : 1989,
5. Zaeni Akhsanudin : 1998,
6. Gatot : 2007,
7. Waris Akhmad Mustofa : 2013.
0 komentar:
Posting Komentar