Setelah sekian lama ditunggu-tunggu masyarakat Banjarnegara, akhirnya
Festival Serayu telah berjalan. Pesta Parak Iwak sebagai puncak festival
telah dilaksanakan kemarin Selasa 27 Agustus 2013 sejak sekitar pukul
08.00. Pesta parak iwak didahului pengambilan ikan di 7 telaga di Dieng
Batur Banjarnegara. Di antaranya Telaga Merdada, Telaga Bale Kambang,
Telaga Pengilon, Sewiwi, Warna, Cebong, Sendang Sedayu. Setelah itu ikan
yang dimasukkan ke bokor di bawa ke bawah, dengan rute Dieng Batur,
Wanayasa, Karangkobar, Banjarmangu, dan disemayamkan di kecamatan
Madukara.
Ikan yang telah disemayamkan tadi dilanjutkan prosesinya dengan dibawa 7
gadis berkostum Arimbi, dan dikawal 7 laki-laki kekar berkostum Bima.
Diringi gadis-gadis cantik duta wisata Banjarnegara yang membawa bunga,
kemudian diapit pemuda yang membawa tombak. Di belakangnya beriringan
gadis-gadis pembawa tenong yang berisi makanan. Tiap tenong berisi 10
bungkus makanan,dan total bungkusan dalm tenong tersebut sebanyak 77.000 yang terdiri dari berbagai hasil bumi. ada yang dibungkus daun jati, daun pisang, ada pula
yang dikemas modern dengan kertas minyak.
Sementara di sungai telah penuh dengan orang-orang yang menangkap ikan
yang konon telah disediakan panitia sebanyak 2 ton. Riuh rendah suara
orang yang parak iwak atau menangkap ikan dengan tangan, diselingi
saling menyemprotkan air ke badan teman-teman yang ada di
sekelilingnya. Selain mendapat ikan, bagi yang mendapat ikan berpita
akan mendapat hadiah dari panitia. Penonton berjubelan di pinggir
sungai, dari arah utara (Pikas) sungai Serayu, mau pun arah selatan
sungai Serayu (Serayu Adventure). Di tengah lapangan setiap tenong
datang diserbu para penonton yang segera menyantap isi tenong berupa
nasi dengan lauk pauknya.
Penonton berjejalan, baik dari masyarakat umum, pelajar yang memang
diliburkan untuk mengikuti kegiatan ini, guru, mau pun pegawai di
lingkungan Pemkab Banjarnegara.
Parak iwak telah berjalan, ditengah lapangan dimainkan kuda kepang
(ebeg) dengan musik bertalu-talu, dan sekitar pukul 11.00 barulah
prosesi gadis gadis pembawa bokor berisi ikan datang dengan diringi
gadis pembawa bunga, pembawa tenong, dan musik kentongan dari pelajar
SMK Panca Bhakti Banjarnegara. Tak lama kemudian Bapak menteri Kelautan
datang, disambut Pak Bupati Sutejo Slamet Utomo dan wakil bupati Bapak
Hadi Supeno.
Penonton yang di utara jembatan mulai kepanasan, mereka berjubelan mau
ke selatan arah jembatan. Sementara yang di selatan jembatan berjalan
ke arah utara jembatan, maka terjadilah kemacetan dan berjejalan yang
luar biasa. Sampai ada satu pelajar yang pingsan.
Saya tak kuat dengan panasnya udara, mencoba berjalan ke selatan
berjejalan di jembatan, pegangan tasnya anak SMP, akhirnya sampai juga
ke selatan jembatan. Susah payah ke jalan raya Singomerto melalui kebun
salak, dan pulangnya jalan kaki karena tak ada angkot. Mobil dan
kendaraan lain macet total.
Baru kali ini saya mengalami keramaian yang luar biasa di Banjarnegara
di mana ribuan orang berkumpul di satu tempat di pinggir Sungai Serayu
wilayah Madukara (utara jembatan) dan Sigaluh tepatnya Singomerto
(selatan jembatan). Semoga keramaian ini membawa kegembiraan, dan
perbaikan ekonomi melalui pariwisata, minimal masyarakat terhibur.
Selamat untuk ketua panitia Fetival Serayu Banjarnegara Bapak Wakil
Bupati Banjarnegara Bapak Hadi Supeno yang telah sukses
menyelenggarakan acara ini.
0 komentar:
Posting Komentar