Paseh - PNPM-MP tahun 2013 Desa Paseh telah melakukan program Pelatihan Budidaya Jahe Merah dan Pupuk 2/12. Program ini adalah program pengganti dari simpan pinjam perempuan sebagai program pemberdayaan yang di khususkan bagi perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kegiatan Budidaya Jahe dan Pembuatan Pupuk ini di laksanakan di aula Kantor Kepala Desa Paseh 2/12. Adapun sebagai pelatih adalah Bapak Wardjito S.IP yang telah melakukan praktek secara langsung.
Sambutan ibu-ibu yang tergabung dari anggota PKK dusun dan RT sangat antusias. Dari jumlah undangan sebanyak 36 orang ternyata tak ada yang absen.
Membudidayakan tanaman Jahe ternyata tidak harus di lahan langsung.
Dengan menggunakan karung bekas atau polybag, kita bisa membudidayakan
Jahe dengan intensif dan tidak memerlukan lahan yang terlalu luas.
Bahkan produktivitasnya bisa cukup tinggi.
Berikut adalah langkah-langkah praktis dalam membudidayakan Jahe Merah dalam karung atau polybag
1. Menyiapkan media tanam
Media tanam yang dipakai adalah karung bekas atau polybag. Jika
menggunakan karung, bisa menggunakan karung bekas beras atau pakan
ternak. Semakin besar ukuran karung, media pengisi juga semakin banyak,
namun produktivitas Jahe Merah juga akan semakin tinggi. Jika
menggunakan polybag, gunakan polybag dengan ukuran minimal 40 x 50 cm.
Media pengisi karung atau polybag adalah tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2
Tanah
Tanah yang baik adalah tanah yang gembur dan subur. Gembur artinya
remah dan komposisi liat, pasir, dan debunya seimbang. Subur berarti
banyak kandungan unsur haranya. Jika tanah yang digunakan sudah subur
dan gembur, sebenarnya tidak diperlukan penambahan bahan lain. Namun
karena jarang didapatkan tanah yang subur dan gembur, maka diperlukan
penambahan bahan lain seperti pasir dan pupuk.
Pasir
Pasir diperlukan jika tanah yang digunakan mengandung fraksi liat
yang cukup tinggi. Pasir yang digunakan adalah pasir ladu atau pasir
yang bercampur dengan lumpur. Selain murah, pasir ini juga masih
mengandung bahan-bahan mineral endapan.
Pupuk Organik
Pupuk organik bisa menggunakan pupuk kandang, pupuk kompos atau
bokashi. Meskipun menggunakan pupuk kandang, akan lebih bagus jika pupuk
kandang yang telah dihancurkan dan difermentasi sehingga lebih cepat
diserap oleh akar tanaman. Untuk pembuatan pupuk bokashi akan dibahas
pada sesi yang lain.
Seluruh media tersebut dicampur merata sambil dibersihkan dari
benda-benda yang mengganggu, misalnya plastik, batu atau benda lainnya.
Kemudian media pengisi dimasukkan ke dalam karung atau polybag yang
telah disiapkan. Pengisian karung atau polybag cukup ¼ bagian saja,
karena selama pertumbuhan tanaman nanti, akan dilakukan penambahan pupuk
organik.
2. Membibitkan Jahe
Pemilihan benih
Pembibitan Jahe dimulai dari pemilihan benih. Benih untuk bibit Jahe
diambil dari rimpangnya. Rimpang untuk benih yang baik adalah rimpang
yang segar (tidak disimpan terlalu lama), sehat, ukurannya besar atau
normal, tidak cacat atau terluka, dan berasal dari induk yang sudah
cukup tua dan sehat. Karena asal-usul induk harus jelas, maka sebaiknya
rimpang untuk benih diambilkan dari kebun petani, bukan dari pasar
konsumsi.Rimpang yang telah diperoleh kemudian disortir dan dipilih yang
baik.
Pengecambahan
Jika dikhawatirkan adanya serangan jamur, benih bisa direndam
terlebih dahulu pada larutan fungisida (misalnya Dithane M-45) selama 15
menit. Jika tidak, benih cukup direndam atau dibasahi dengan air,
kemudian diletakkan pada tampah atau nyiru, dan ditempatkan pada tempat
yang lembab agar berkecambah. Agar kelembaban terjaga, setiap hari benih
harus dikontrol dan dibasahi air jika terlalu kering. Benih akan mulai
berkecambah setelah kira-kira 2 minggu.
Penyemaian
Selama mengecambahkan benih, kita bisa menyiapkan tempat pesemaian
berupa petak ukuran 1 x 2 m yang dibatasi dengan batubata dan diisi
dengan pasir dan pupuk organik. Tempat pesemaian sebaiknya tidak terkena
sinar matahari dan hujan secara langsung. Pada media tersebut, benih
yang telah berkecambah kita tanam dengan kedalaman kira-kira 4-5 cm.
Benih tersebut akan mulai tumbuh menjadi tanaman muda dalam waktu
sekitar 2-4 minggu. Setelah tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm,
bibit dapat diambil/dipotong dari rimpangnya dan ditanam pada media
karung atau polybag yang telah disiapkan. Rimpang yang tersisa bisa
ditanam kembali pada pesemaian agar tumbuh bibit yang lain. Satu buah
rimpang bisa menumbuhkan sekitar 2-4 bibit.
3. Menanam
Penanaman bibit Jahe pada karung atau polybag harus hati-hati.
Buatlah lubang sebesar ukuran pangkal bibit, masukkan bibit Jahe ke
dalam lubang tanam, kemudian tutup dengan media disekitarnya dan
padatkan. Setelah penanaman, media dan bibit harus disiram dengan air
bersih agar tanaman mendapatkan cukup air dan kontak dengan media.
Setelah ditanam, tanaman Jahe tersebut jangan langsung ditempatkan pada
ruang yang terbuka dengan sinar matahari langsung, melainkan harus
diadaptasikan pada tempat yang memiliki naungan terlebih dahulu hingga
umur 2,5 bulan.
4. Memelihara
Pemeliharaan tanaman Jahe dalam karung atau polybag cukup mudah.
Pemeliharaan meliputi: penyiraman, penyiangan dan penggemburan media,
pemupukan, serta pengendalian hama dan penyakit.
Penyiraman
Penyiraman dilakukan setiap hari, sebaiknya pada sore hari, terutama
saat tidak ada hujan. Beberapa petani menggabungkan budidaya Jahe Merah
dengan budidaya ikan dalam kolam, untuk memudahkan penyiraman dan
mengantisipasi kebutuhan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam
diharapkan memberi unsur hara tambahan bagi tanaman. Penyiraman bisa
dihentikan saat tanaman Jahe mulai memasuki fase senecense (mengering) saat tua dan mendekati panen.
Penyiangan dan penggemburan
Rumput yang tumbuh pada media tanam perlu disiang agar tidak
mengganggu pertumbuhan tanaman, terutama pada sekitar 4 bulan pertama,
di mana tanaman Jahe belum begitu rimbun. Beberapa petani menambahkan
mulsa jerami pada media tanam untuk menekan pertumbuhan gulma. Selain
penyiangan, media tanam juga perlu digemburkan dengan menggunakan cetok.
Penggemburan dimaksudkan untuk menyediakan media tumbuh yang baik bagi
akar tanaman dan memperbaiki sirkulasi udara dalam media.
Pemupukan
Pemupukan dilakukan 2 bulan sekali seiring pertumbuhan tanaman,
dengan menambahkan pupuk organik pada media tanam. Jumlah pupuk yang
diberikan tergantung dari besarnya media yang digunakan, kira-kira 1/5
ukuran karung atau polybag yang digunakan. Pemupukan bisa diberikan 3
kali selama umur tanaman.
Pengendalian Hama dan Penyakit
Sebenarnya kasus serangan hama dan penyakit yang serius pada tanaman
Jahe jarang terdengar. Namun akan lebih baik jika kita mengetahui dan
mengantisipasi hal tersebut.
Hama yang sering menyerang tanaman Jahe adalah belalang dan ulat yang
memakan daun terutama daun muda. Untuk pengendaliannya, kita bisa
menggunakan beberapa cara yaitu:
- Cara mekanis, dengan memeriksa tanaman dan membunuh hama
terutama ulat yang sering memakan daun, atau dengan menggunakan
perangkap serangga berupa plastik berwarna cerah (kuning atau merah)
yang dipasang dengan bambu dan diolesi lem.
- Cara kimiawi, dengan menyemprotkan insektisida yang tepat
untuk mengendalikan belalang dan ulat. Insektisida yang dianjurkan
adalah insektisida organik berbahan aktif tembakau atau yang lainnya.
Sedangkan penyakit yang mungkin bisa menyerang tanaman Jahe adalah
penyakit Layu Bakteri dan Busuk Rimpang yang disebabkan oleh jamur.
Untuk mencegah penyakit tersebut, kesehatan benih dan sanitasi
lingkungan pertanamanperlu diperhatikan. Pastikan benih merupakan benih
sehat dan berasal dari induk yang sehat. Lingkungan pertanaman juga
perlu dijaga agar bersih dan tidak terlalu lembab atau tergenang air.
Untuk tanaman yang telah terserang penyakit, bisa disemprot dengan
bakterisida atau fungisida, jika perlu dimusnahkan agar tidak menular ke
tanaman yang lain.
5. Memanen
Tanaman Jahe bisa dipanen setelah kira-kira 10 bulan. Tanaman yang
sudah cukup tua dan siap panen akan melewati masa mengering, di mana
daun dan batangnya berubah menjadi kuning dan mengering. Pemanenan Jahe
dari media karung dan polybag cukup mudah karena tidak perlu menggali
dengan susah payah. Kita cukup menggali dengan cetok dan membuka karung
atau polybag yang sudah mulai lapuk. Angkat rimpang Jahe dengan
hati-hati agar tidak rusak, bersihkan dari tanah dan kotoran yang
menempel, dan jika perlu cuci dengan air bersih. Satu rumpun tanaman
Jahe dalam 1 media tanam karung ukuran 50 kg, bisa menghasilkan rimpang
Jahe segar2 hingga 5 kg.
Selasa, 03 Desember 2013
Antusias Ibu-ibu mengikuti Pelatihan Budidaya Jahe Merah dan Pupuk Organik
Selasa, Desember 03, 2013
Unknown
No comments
0 komentar:
Posting Komentar